Apa Itu Pasukan Putih Dinkes Jakarta? Ini Tugas dan Fungsinya Dijelasin Lengkap
wartalokal.com – Pernah denger istilah Pasukan Putih? Bukan kelompok superhero, tapi inisiatif keren dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. Tim ini digagas sebagai garda terdepan layanan kesehatan keliling—khusus untuk warga lanjut usia dan mereka dengan ketergantungan berat atau total yang nggak bisa datang ke fasilitas kesehatan. Yuk, kita bongkar lebih detail soal peran dan cara kerjanya.
Latar Belakang dan Tujuan Pembentukan Pasukan Putih
Pemprov DKI Jakarta meluncurkan Pasukan Putih sebagai bagian dari program 100 hari kerja Quick Wins Gubernur Pramono Anung dan Wagub Rano Karno di awal kepemimpinan mereka. Ini unlock layanan kesehatan yang intensif dan menjangkau langsung warga di rumah masing-masing demi inklusivitas yang lebih nyata.
Inisiatif ini nggak muncul dari udara—jadi respons konkret atas kebutuhan daerah padat seperti Rusun Tanah Tinggi, yang menuntut pendekatan preventif dan promotif lebih personal dan cepat.
Menurut Menkes Budi Gunadi Sadikin, keberadaan Pasukan Putih sejalan dengan visi hidup sehat dan berkualitas yang dicanangkan pemerintah pusat. Dalam acara peluncuran di Rusun Tanah Tinggi, ia menekankan pentingnya edukasi gaya hidup sehat dan pemeriksaan rutin.
Siapa yang Bisa Dapat Layanan dan Kriterianya?
Pasukan Putih ditujukan untuk warga DKI Jakarta yang memiliki kebutuhan khusus. Ada beberapa kriteria utama:
-
Ber-KTP DKI dan berdomisili di Jakarta—bukan hanya file domisili, tapi KTP asli yang penting.
-
Ketergantungan berat atau total—artinya warga yang kesulitan melakukan aktivitas dasar secara mandiri atau gak bisa datang ke Puskesmas.
-
Memiliki pendamping tetap (caregiver)—wajib ada orang yang membantu di rumah agar edukasi dan perawatan bisa optimal. Kader Dasawisma bisa bantu mendata warga sesuai kriteria, atau bisa langsung ke Puskesmas.
Layanan ini bukan untuk semua warga, tapi disupport supaya mereka yang benar-benar membutuhkan mendapat akses kesehatan layak.
Tugas dan Layanan yang Disediakan Pasukan Putih
Setiap tim Pasukan Putih terdiri dari satu perawat sebagai koordinator dan dua petugas kesehatan warga (terlatih). Layanan dilakukan secara kunjungan rumah terjadwal, biasnya 1–2 kali sebulan, selama jam kerja.
Mereka menjalankan layanan yang mencakup:
-
Penilaian aktivitas sehari-hari untuk menilai mandiri pasien.
-
Skrining dan pemantauan kondisi kesehatan seperti tekanan darah, evaluasi mobilitas.
-
Perawatan mandiri dan mobilitas: bantu berpindah, cuci kaki, dsb.
-
Dukungan emosional dan edukasi kesehatan untuk keluarga dan pasien.
Target akhirnya: meningkatkan kemandirian keluarga dalam merawat, tak hanya asal medis tapi juga mental dan sosial.
Dampak & Jangkauan Program—Seberapa Luas Jalan Kaki Pasukan Putih?
Sejauh Mei 2025, Pasukan Putih sudah tersebar di 88 dari 267 kelurahan se-Jakarta—itu artinya peluncuran awalnya lumayan masif.
Selama peluncuran, layanan ini turut dilengkapi oleh JakCare (konseling kesehatan jiwa via JAKI) dan JakAmbulans (ambulans lengkap dan unit motor) untuk respons darurat.
Modalitas ini bikin program jadi lebih komprehensif—dari home service preventif sampai sistem penanganan gawat yang siap pakai.
Penutup – Pasukan Putih: Inovasi Kesehatan yang Bikin Bangga Jakarta
Pasukan Putih Dinkes Jakarta bukan cuma slogan—tapi bukti kolaborasi nyata antara kebijakan dan kebutuhan masyarakat. Mereka hadir sebagai jembatan layanan kesehatan ke wilayah yang selama ini kesulitan akses fisik.
Semoga program ini bisa jadi pionir nasional, bukan cuma di kota besar. Kalau kamu butuh versi infografis, versi PDF, atau breakdown kelurahan yang sudah dijangkau, tinggal bilang ya!