Ledakan Sumur Minyak Ilegal di Blora, Korban Kritis Dirujuk ke RSUP Sardjito

wartalokal.com – ** Tragedi di Blora:** Insiden memilukan terjadi Minggu, 17 Agustus 2025, ketika sebuah sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora meledak dan terbakar. Ledakan hebat itu tak hanya menewaskan tiga warga—Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50)—tetapi juga melukai beberapa lainnya. Dua korban kritis, seorang ibu dan anak balita, dirujuk ke RSUP dr. Sardjito di Yogyakarta untuk penanganan lanjut.

** Kronologi kejadian:** Ledakan disusul dengan kobaran api tinggi yang sulit dipadamkan karena tekanan gas dan semburan minyak. Tim gabungan, termasuk dari Pertamina dan BPBD, masih berupaya memadamkan api dan membuat tanggul pengaman hingga Selasa, 19 Agustus 2025.

** Korban kritis:** RSUP dr. Sardjito menerima ibu bernama Yetty (30) dan anaknya Abu Dabi (1,9). Yetty menderita luka bakar 75%, sementara anaknya 63%. Keduanya kini dirawat intensif di unit luka bakar dengan menggunakan alat bantu pernapasan. Tim medis bekerja keras agar keduanya melewati masa kritis ventilator.

Dampak Luas Kebakaran: Korban Jiwa, Pengungsi, dan Kerusakan Aset

** Korban tewas bertambah:** Awalnya dilaporkan satu korban meninggal, namun kemudian jumlahnya meningkat menjadi tiga. Semua korban merupakan warga lokal yang mengalami luka bakar parah.

** Pengungsi mencapai ratusan:** Sekitar 50 Kepala Keluarga (sekitar 300–750 jiwa) dievakuasi. Mereka mengungsi ke rumah kerabat, tenda darurat, atau balai desa. BPBD, Tagana, dan Dinas Sosial membuka dapur umum dan menyiapkan kebutuhan dasar pengungsi seperti makan, tenda, dan selimut.

** Kerusakan properti dan ternak:** Sekurang-kurangnya lima rumah warga rusak (satu rusak berat, empat rusak ringan–sedang). Ternak pun menjadi korban: sebagian berhasil diselamatkan, namun beberapa mati terbakar.

Penyebab dan Upaya Menghindari Tragedi Serupa

** Sumur ilegal tanpa standar keselamatan:** Pakar energi dari UGM, Fahmy Radhi, mengungkap bahwa praktek eksplorasi sumur oleh warga terjadi karena ketidakadilan akses terhadap sumur legal — sedangkan sumur ilegal tidak menerapkan protokol keselamatan apa pun.

** Regulasi dan Inventarisasi belum memadai:** Permen ESDM No. 14 Tahun 2025 sudah mengatur keselamatan, namun implementasi lemah. Pemerintah diminta untuk segera mendata sumur rakyat, pembinaan lewat koperasi, atau penghilangan sumur ilegal yang berpotensi bahaya.

** Koordinasi pihak terkait:** Pemkab Blora sudah meninjau lokasi, menghentikan eksplorasi warga, dan berkoordinasi dengan Pertamina serta BPE. Pemadaman api berjalan dengan dukungan alat dan pembendungan air.

Penanganan Medis dan Harapan Kesembuhan Korban

** Perawatan intensif:** RSUP dr. Sardjito menyiapkan perawatan khusus di Gedung Bedah Sentral Terpadu, melibatkan tim bedah plastik dan anestesi karena luka parah dan kondisi kritis korban.

** Biaya Perawatan:** Penggunaan ventilator dan perawatan jangka panjang menuntut biaya besar. RS mencari kemungkinan pendanaan BPJS agar biaya bisa tertanggung.

** Harapan untuk kesembuhan:** Tim medis berharap korban bisa lepas dari fase kritis dan alat bantu napas. Doa serta dukungan penting untuk pemulihan mereka.

Penutup

Ringkasan Tragedi dan Tinjauan Langkah Ke Depan

Ledakan sumur minyak ilegal di Blora menewaskan tiga warga dan melukai dua lainnya (ibu dan balita) yang dirujuk dalam kondisi kritis ke RSUP dr. Sardjito Yogyakarta. Selain dampak jiwa, kebakaran juga menyebabkan pengungsian massal dan kerusakan rumah serta ternak. Insiden ini menunjukkan kegagalan regulasi terhadap eksplorasi sumur rakyat ilegal serta perlunya pengawasan, inventarisasi, dan pembinaan terpadu untuk mencegah tragedi serupa.

Harapan untuk Regulasi, Keselamatan, dan Solidaritas

Semoga peristiwa ini menjadi momentum untuk memperkuat tata kelola sumur rakyat, memastikan setiap aktivitas eksplorasi aman dan berizin. Juga, semoga kedua korban selamat lekas pulih, didukung oleh sistem kesehatan dan solidaritas publik dalam pemulihan fisik dan psikologis mereka.