Performa Tak Memuaskan di Old Trafford: Debut yang Jauh dari Sempurna
wartalokal.com – Viktor Gyokeres, striker anyar Arsenal dengan mahar mencapai £63,5 juta, menjalani debut Premier League-nya dalam pertandingan kontra Manchester United di Old Trafford, 17 Agustus 2025. Meski tim meraih kemenangan 1–0, penampilan sang striker mengundang kritik tajam.
Menurut statistik SportBible, Gyokeres cuma bertahan 60 menit sebelum digantikan oleh Kai Havertz. Selama itu, ia menorehkan blunder serius: tidak menembak satu kali pun, kehilangan bola sebanyak 11 kali, hanya menyelesaikan 4 dari 9 operan, dan sama sekali tak menciptakan peluang. Untuk duel, ia hanya memenangkan 2 ground duels dan kalah dalam mayoritas duel udara.
Data yang lebih rinci dari Tribuna.com menyebutkan: Gyokeres tak mencatat satu pun tembakan on target, mengakhiri rekor 69 laga berturut-turut dengan adanya bidikan.
Statistik Mengkhawatirkan: Kurang Sentuhan, Minim Duel Berhasil
Sumber Footboom1 merinci bahwa Gyokeres menempuh jarak 7,8 km dengan 12 sprint pada debutnya—menandakan kerja fisik oke. Sayangnya, kualitas permainan tak seimpressif angka fisiknya. Ia hanya menyentuh bola 21 kali, dengan tiga sentuhan di area penalti, dan kalah dalam mayoritas duel—duel darat menang dua dari enam, duel udara juga minim sukses.
Pundit Daniel Sturridge menilai bahwa Gyokeres belum cocok dengan sistem Arsenal yang lebih mengandalkan striker seperti Kai Havertz. Adaptasi gaya bermain akan memerlukan waktu dan perubahan pola—baik dari tim maupun sang striker.
Kritik Pedas dari Pakar Sepak Bola: Debut Bagus? Jauh dari Itu
Media seperti The Sun menyebut penampilannya sebagai “reality check”—boleh jadi debutnya paling mengecewakan secara statistik dalam beberapa musim terakhir.
Lebih keras lagi, mantan manajer Premier League Alan Pardew menilai performanya “poor”. Ia mengkritik kurangnya agresivitas dan kesiapan match sharpness Gyokeres — mungkin karena pre-season yang minim dan tekanan besar transfer.
Dalam perbandingan debut dua striker baru, seperti Benjamin Šeško, juga mendapat sorotan, meski durasi pemain Slovenia lebih singkat, namun kontribusinya lebih menjanjikan.
Latar Belakang & Harapan yang Tinggi terhadap Gyokeres
Sebelum gabung Arsenal, Gyokeres merupakan mesin gol di Sporting CP—97 gol dalam 66 penampilan, banyak dilengkapi dengan penghargaan individu seperti Bola de Prata dan Pemain Terbaik Liga Portugal berturut-turut.
Gaya permainannya menonjolkan kecepatan, dribel agresif, dan mlipir ke half-space, bukan karakter target man klasik. Namun, menurut analis dari Tribuna.com, catatan duel fisiknya hanya mencapai 45% keberhasilan, menandakan kelemahan dalam kontak dan aerial.
Ekspektasi tinggi terhadap striker yang agresif dan dinamis ini menambah beban mental serta fisiknya di Premier League—kompetisi yang jauh lebih keras dan taktikal daripada Liga Portugal.
Penutup Reflektif: Debut Bukan Segalanya, Tapi Jadi Pelajaran Awal
Debut Viktor Gyokeres di Arsenal memang jauh dari mulus — tanpa tembakan, minim kontrol bola, kalah duel, dan akhirnya diganti setelah 60 menit. Tapi ini bukan akhir cerita. Banyak striker top melewati fase sulit sebelum menemukan ritme, begitu juga dengan sang produser gol asal Swedia.
Ringkasnya
-
Tidak satu pun tembakan tercipta dari Gyokeres—akhir rekor 69 laga.
-
Duel kalah lebih banyak, sentuhan sedikit, kontribusi minim.
-
Kritik tajam datang dari media dan pelatih veteran.
-
Keberhasilan masa lalu memberi harapan: adaptasi dan dukungan sistem akan jadi kunci kebangkitan.
Gyokeres butuh waktu dan atmosfir yang mendukung—semoga penampilan selanjutnya lebih bersinar.